Strategic thinking adalah hal yang penting dan harus ada pada suatu bisnis. Menetapkan tujuan untuk dicapai nanti membutuhkan komitmen yang kuat sambil melihat ke masa depan. Selanjutnya, kesadaran diperlukan untuk menerima hari ini sambil menentukan tujuan, memahami pilihan, membayangkan berbagai situasi, dan memutuskan tindakan. Semua ini memerlukan strategic thinking.
Strategic thinking dapat didefinisikan sebagai kapasitas untuk merencanakan masa depan. Kemampuan untuk mengembangkan strategi dan mewujudkan ide-ide yang selaras dengan lingkungan, termasuk masalah dan hambatan di masa depan. Mereka yang memiliki pemikiran strategis akan dianggap berbakat dan terampil. Inilah yang membedakan manajer, direktur, atau eksekutif yang baik.
Pendekatan Strategic Thinking
1. Meluangkan waktu untuk sebuah progres
Meluapnya tugas bisnis yang mengabaikan arah strategis yang ditentukan merupakan salah satu masalah utama perusahaan. Memecahkan tantangan sehari-hari sangatlah penting, tetapi Anda juga perlu waktu untuk memikirkan masa depan dan memantau kesuksesan bisnis.
Mungkin Anda perlu memprioritaskan dan memutuskan aktivitas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang bisa menunggu. Dan jangan lupa untuk memeriksa diri sendiri; mungkin Anda memiliki kekhawatiran pribadi yang mencegah Anda menyelesaikan tugas Anda.
2. Menyadari prasangka sendiri
Menjadi cukup sadar untuk memeriksa pemikiran Anda sendiri adalah komponen penting untuk menjadi seorang pemikir strategis. Artinya, Anda harus memiliki kendali atas pemikiran Anda sendiri. Mengakui bahwa pandangan atau ide Anda tidak sempurna tidak akan merusak kredibilitas Anda; sebaliknya, itu akan meningkatkannya. Anda bersedia memeriksa fakta dan berpikir out of the box untuk menghasilkan ide-ide segar.
3. Meningkatkan kemampuan mendengar
Anda yang berpikir secara strategis menyadari bahwa pandangan Anda mungkin cacat, dan sebagai hasilnya, Anda terbuka untuk mendengarkan dan belajar dari individu dengan sudut pandang yang berlawanan.
Setiap anggota tim penting dan pantas untuk didengarkan. Mempraktikkan keterampilan mendengarkan ini mendorong orang lain untuk berbicara dan menumbuhkan lingkungan di mana setiap orang bekerja sama sebagai satu tim.
4. Mengasah kemampuan bertanya
Pemikiran strategis memerlukan sejumlah besar pertanyaan. Mengajukan pertanyaan konstruktif daripada pertanyaan sinis memungkinkan Anda memahami konsep secara objektif. Hanya karena sebuah ide dianggap tipikal tidak berarti ia tidak perlu ditantang. Meluangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan memungkinkan pengembangan diri.
5. Memahami konsekuensi
Setiap keputusan memiliki efek. Pertimbangkan implikasi dari setiap opsi setelah mengajukan pertanyaan tentang berbagai sumber dan sudut pandang. Tahap ini sangat penting dalam mencapai keputusan akhir, dan akan lebih mudah bagi Anda untuk mencapainya dengan pengalaman. Sangat penting untuk memahami konsekuensi dari semua skenario sebelum membuat keputusan akhir.
Kapasitas untuk mengatasi egosentrisitas seseorang untuk mendapatkan sudut pandang baru untuk menemukan jawaban akan memicu kreativitas, kemajuan, dan inovasi. Menumbuhkan budaya inklusi dan mendorong semua pekerja untuk berpikir kritis akan membuka jalan menuju kesuksesan di masa depan. Strategic thinking adalah penerapan yang memang membawa banyak manfaat bukan hanya untuk karyawan namun juga perusahaan itu sendiri.